kemarilah duduk di sini
menyeduh perjalanan yang tak bermusim
berdiamlah
biarkan cinta yang berbicara
dalam cengkerama sejenak
bukan kata atau suara
ini tentang damba belum terasa
mencari muara
rindu dendam terpasung
hati luluh
curiga selalu saja meresap di udara
hilang kata mengasuh dendam
terus diam
memercik mimpi rindu
dari sepasang mata yang basah
--->ibnu@mar<---
No comments:
Post a Comment