engkau tetaplah engkau
dengan segala keindahanmu
engkau menghadirkan otak untuk menciptakan karya di bawah ini
sekencang nafas yang bimbang
demikianlah rindu tergilas roda-roda sepi
di sana engkau memanggil, di sini aku menggigil
rindu itu kedut-kedut menyela jiwa
ketika kusuapkan cinta pada neraca
Namun tiada bosan kucipta dan terus kucipta sketsa wajahmu
mungkin kerana aku sekadar sayang padamu
rindu itu terikat tak pernah lelah
melewati semak belukar hutan firasat dan renta oleh karat dilema
engkau... aku ingin ada di situ
No comments:
Post a Comment